WHAT'S NEW?
Loading...
Showing posts with label Payung Teduh. Show all posts
Showing posts with label Payung Teduh. Show all posts


Matahari tertutup hujan
Bukan berarti tak bersinar
Membasuhi tanah tangisnya
Lara pun tersapu
Aku pernah melihat
Padang rumput yang tak berkupu-kupu
Kuncup bunga menanti
Bentangan sayap terbelah waktu
Ulat terbang tak akan cantik
Biji bunga yang belum terbelah
Waktu adalah perias rupa
Berjalanlah berdampingan
Dengkuran jangkrik yang menyambut
Kicau burung yang belum terdengar
Waktu tak akan terlambat tiba
Rayakanlah penantian
Menjelma yang kau berikan
Aku pernah melihat
Wajah murung merutuk kesunyian
Rangkullah ruang waktu
Sepasang sayap 'kan tumbuh untukmu
Ulat terbang tak akan cantik
Biji bunga yang belum terbelah
Waktu adalah perias rupa
Berjalanlah berdampingan
Dengkuran jangkrik yang menyambut
Kicau burung yang belum terdengar
Waktu tak akan terlambat tiba
Rayakanlah penantian
Menjelma yang kau berikan

Tak terasa gelap pun jatuh
Diujung malam menuju pagi yang dingin
Hanya ada sedikit bintang malam ini
Mungkin karena kau sedang cantik-cantiknya

Lalu mataku merasa malu
Semakin dalam ia malu kali ini
Kadang juga ia takut
Tatkala harus berpapasan di tengah pelariannya

Di malam hari...
Menuju pagi...
Sedikit cemas...
Banyak rindunya...

Lalu mataku merasa malu
Semakin dalam ia malu kali ini
Kadang juga ia takut
Tatkala harus berpapasan di tengah pelariannya

Di malam hari...
Menuju pagi...
Sedikit cemas...
Banyak rindunya...

Di malam hari...
Menuju pagi...
Sedikit cemas...
Banyak rindunya...